Emperan Surga Bernama Ciletuh...
Bahwa suguhan keindahan alam membutuhkan sedikit ikhtiar sepertinya tak terelakkan.
Sore itu, adrenalin saya mendadak naik,
namun mampu diredam oleh rasa penasaran dan sensasi
Oleh : Setiady Dwi
Menumpang di bak belakang, laju kendaraan berpenggerak 4 roda yang kami tumpangi di jalan terjal itu benar-benar bikin hati berdebar kencang. Kami mesti berpegang erat jika tak ingin terlempar ke tebing curam.
Ya, episode yang sebenarnya singkat itu harus kami lalui saat menuju Puncak Dharma di Ciletuh, Kabupaten Sukabumi. Kawasan yang tengah bersiap menjadi geopark kelas dunia itu menyuguhkan bentang alam yang menawan, dan sayang untuk dilewatkan.
Terletak di bagian selatan Jawa Barat, akses menuju daerah tersebut memang tak mudah. Tapi tantangan itu jangan sampai membuat kita menyerah. Percaya deh, pemandangan alamnya bakal membuat takjub. Bikin kita bersyukur.
Buat swafoto atau foto keroyokan guna memenuhi kebutuhan update di sosial media, yang sudah kadung jadi candu. Ciletuh benar-benar bisa diandalkan.
Lebih dari itu, kesejukan Ciletuh seperti membayar lunas perjalanan panjang yang harus ditempuh. Karena begitu menyentuh Puncak Dharma, badan yang sebelumnya berguncang-guncang dan didera lelah seketika lenyap oleh buncah keriangan.
Sensasi ketinggian yang ditawarkan membuat kita leluasa mencecap pesona teluk dan ombak yang berdeburan di Pantai Palangpang, serta lembah kolosal. Sungguh menyegarkan karena lanskap yang menyegarkan. Adem, bikin hati tenterem. Semuanya itu tersambung dalam satu tarikan bentang alam. Tinggal tengok ke bidang kiri dan kanan saja, untuk berganti suasana karena sepanjang mata memandang yang terhidang begitu sedap. Nendang, pokoknya.
Aktivitas nelayan di atas perahu yang berseliweran di hamparan laut di bawah sana, bertingkah dengan bias surya yang akan tenggelam.
Panorama Langka
Sensasi ketinggian di Ciletuh itu sesungguhnya tak hanya dimonopoli Puncak Dharma. Menjauhi teluk, kami yang ketika itu berombongan juga dapat menikmatinya dari Panenjoan. Berada tepat di bibir tebing, pandangan kita langsung menatap lembah yang begitu gagah, mewah, dan wah.
Wajar saja, karena pemandangan di Panenjoan itu merupakan panorama langka amfiteater alami yang berukuran raksasa. Bentuknya seperti tapal kuda yang mengikuti garis Pantai Palangpang sepanjang 12 kilometer, dengan lebar 7 kilometer. Secara geologi, lembah tersebut berasal dari Tinggian Jampang yang ambruk dan membentuknya. Kombinasi itu kemudian benar-benar membiaskan kemegahan. Paduan hutan lebat di perbukitan yang menjulang, pesawahan di datarannya, bersanding dengan permukiman, dan Teluk Ciletuh di kejauhan serta cakrawala pantai selatan, membentuk komposisi yang sangat indah. Ponsel dan kamera segera kami keluarkan kembali. Semua berlomba-lomba merekamnya dalam kartu memori. Sebagian untuk display picture dan woro-woro di sosmed.
Sajian Ciletuh sendiri tak sebatas itu. Masih ada ketakjuban lain yang bisa diakses. Kemudian jebak sensasi yang harus dirasakan tanpa penyesalan. Karena di sana, ada sajian kesekian yang tak kalah memukau. Air terjun Cimarinjung. Tak sebatas jatuhan air dari ketinggian, apitan tebingnya sempurna. Air terjun itu, yang lebih akrab disebut curug, terlihat jelas dari Pantai Palampang. Ada dua undakan rapat yang membuat air itu terjun, menggerojok penuh pesona. Decak kekaguman makin bertambah ketika menyaksikan sebidang taman di bawahnya. Rerimbunan hijau, letak pepohonan, berikut penempatan bebatuan di antaranya seolah menjadi ornamen yang pas dari sajian alam tersebut. Belum lagi keteduhan yang ditebarkan dari titik-titik air yang jatuh dan embusan angin dari jatuhan air yang menggerakkan seisi taman itu secara lembut. Benar-benar menyejukan pandangan. Sejurus kemudian, gerakan kamera pun mesti berasyik masyuk mengabadikan momen yang menggoda itu.
Sungguh sajian yang membuat suasana benar-benar menjadi rileks. Sejenak melupakan rutinitas. Seperti halnya melangkah di Pantai Palangpang yang menawarkan ombak yang relatif lembut dan memberikan waktu untuk meresapi atmosfer Ciletuh yang belum sepenuhnya dijejaki namun sudah menambatkan kesan kuat.
Karenanya, nikmat mana yang harus didustakan atas sensasi yang membikin betah dan memanjakan pandang itu. Wagub Jawa Barat, Deddy Mizwar, bahkan berani melabeli kawasan itu sebagai emperan surga. Karena memang masih ada jutaan sensasi yang tersimpan di areal Ciletuh-Palabuhanratu Geopark itu. Jelas butuh eksplorasi (38)
Suara Merdeka, 20161023
0 Komentar
No spam, please...