Tips Memilih Kontruksi Atap

Zaman dahulu, kayu hampir selalu menjadi pilihan utama sebagai bahan konstruksi atap. Tetapi, saat ini, ketika kayu yang berkualitas sudah semakin sulit ditemukan dan mahal harganya, pilihan utama bahan kuda-kuda beralih ke material baja ringan.

Oleh : Septana Bagus Pribadi, ST, MT


Produsen dan aplikator kuda-kuda baja ringan pun tumbuh bak jamur di musim hujan. Sebetulnya, selain dua material di atas, masih ada material lain yang bisa dipergunakan sebagai kuda-kuda, yaitu baja profil dan beton. Seperti apa kelebihan dan kekurangan masing-masing material di atas sebagai bahan konstruksi atap? Mari kita lihat uraian di bawah ini.

1. Kuda-kuda baja ringan
Seperti diungkapkan di atas, material ini menjadi pilihan utama bagi bahan konstruksi atap. Harga yang relatif murah dan kecepatan pemasangan menjadi pertimbangan utama. Kuda-kuda ini terbentuk dari material dasar baja mutu tinggi yang dibuat dengan sistem rol menjadi berbentuk profil dengan ketebalan 0,75 s/d 1,25 mm. Ketebalan ini sangat menentukan kekuatan kuda-kuda baja ringan. Selain itu, untuk menambah kekakuan, bila kita amati penampang profilnya akan terlihat beberapa tekukan yang bertujuan untuk menambah kekuatan. Material dasar ini kemudian dilapis dengan material lain. Pada umumnya terdapat 2 macam zat pelapis, yaitu galvalum dan zincalum dengan karakteristik masing-masing. Galvalum lebih tahan terhadap air semen, sementara Zincalum lebih tahan terhadap karat dan korosi, sehingga lebih cocok untuk diaplikasikan di daerah pantai. Material baja ringan dengan pelapis zincalum biasanya memiliki harga lebih mahal.
Bila kita amati profil baja ringan, memang terlihat sangat tipis, tetapi pada dasarnya kuda-kuda baja ringan ini bila telah ter-assembly menjadi suatu rangkaian utuh akan cukup kuat untuk menahan beban genteng di atasnya, genteng beton sekalipun. Ketepatan dalam menyambung / mengoneksi antara batang profil juga menentukan kekuatan. Perbedaan ketebalan profil yang hanya 0,25 mm juga akan sangat sulit dibedakan dengan mata telanjang. Untuk itu, sebaiknya pilihlah aplikator baja ringan yang terpercaya dan sudah memiliki reputasi luas. Karena pada beberapa kasus, terjadi konstruksi baja ringan yang collapse, karena kesalahan perhitungan beban dan aplikasi. 
Konstruksi atap baja ringan terdiri dari kuda-kuda yang disusun rapat pada jarak 1 s/d 1,2 m. Batang miring kuda-kuda baja ringan berfungsi sekaligus sebagai usuk. Di atas kuda-kuda yang rapat inilah langsung dipasang reng dengan jarak sesuai jenis genteng yang dipakai.
Kelebihan konstruksi atap baja ringan adalah :

  • Waktu pengerjaan sangat cepat
  • Biaya relatif murah
  • Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom menjadi lebih ringan

Sedangkan Kelemahan konstruksi atap baja ringan adalah :

  • Ruang atap tidak bisa dipakai, karena kuda-kuda baja ringan harus disusun pada jarak yang rapat.
  • Sulit ketika akan melakukan renovasi atau perubahan bentuk bangunan


2. Kuda-Kuda Baja Konvensional

Kuda-kuda ini banyak dipergunakan pada bangunan dengan bentang atap yang lebar, misalnya gedung pertemuan, aula, atau pabrik. Berbeda dengan kuda-kuda baja ringan yang mempergunakan profil tipis, kuda-kuda baja konvensional ini mempergunakan baja profil yang cukup tebal. Cukup banyak jenis profil yang tersedia di pasaran, misal profil C, profil I, profil H, profil siku, atau bentuk lain seperti pipa dan persegi. Jarak di antara kuda-kuda bisa cukup jauh, yaitu antara 4-5m. Di atas kuda-kuda ini barulah dipasang usuk yang biasanya menggunakan kanal C yang mirip dengan profil baja ringan. Di atas usuk biasanya langsung dipasang atap metal (spandeck) atau asbes. Bila ingin mempergunakan genteng bisa saja. Kanal C tersebut berfungsi sebagai gording, dan ditambahi lagi usuk dan reng dari kayu di atasnya.
Kelebihan konstruksi atap baja konvensional adalah :

  • Waktu pengerjaan sangat cepat
  • Biaya relatif lebih mahal
  • Kekuatan lebih terjamin

Sedangkan Kelemahan konstruksi atap konvensional adalah :

  • Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom menjadi berat.


3. Kuda-kuda beton
Kuda-kuda beton dibuat dari beton bertulang dengan ukuran tergantung bentang atapnya. Tinggi penampang balok kuda-kuda beton biasanya berukuran 1/10 s/d 1/12 bentang atapnya. Dengan perbandingan 2:3 untuk perbandingan lebar dan tingginya. Kuda-kuda beton biasanya dipasang mengikuti modul ruang yang ada di bawahnya, karena memiliki penulangan yang bisa menerus kepada penulangan kolom. Jarak maksimal antar kuda-kuda adalah 4 m.
Di atas kuda-kuda beton inilah dipasang gording kayu. Bisa mempergunakan kayu berukuran 8/12cm.
Di atas gording kayu tersebut, barulah disusun usuk dan reng. Bila di antara balok kuda-kuda tersebut diisi dengan bata, maka disebut gunungan atau sopi-sopi. Biasanya sopi-sopi ini terdapat di bagian tepi atap yang berbentuk pelana. Kekuatan kuda-kuda beton ini sangat tergantung pada ketepatan perhitungan dimensi, tulangan besi yang dipergunakan, dan tentu saja material-material
yang dipergunakan sebagai campuran beton, yaitu semen, pasir, dan kerikil. Gunakan semen dengan kualitas baik untuk memastikan kekuatan dan mutu beton yang dihasilkan.
Kelebihan konstruksi atap kuda-kuda beton adalah :

  •  Ruangan di bawah atap bisa dipergunakan
  •  Biaya relatif murah
  •  Kekuatan lebih terjamin

Sedangkan Kelemahan konstruksi atap kuda-kuda beton adalah:

  •  Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom berat.
  •  Waktu pengerjaan lama, karena harus menunggu umur beton mengering.
  •  Proses pengerjaan repot karena memerlukan bekisting.

4. Kuda-kuda Kayu
Bagaimanapun kuda-kuda kayu mempunyai eksostisme tersendiri. Biasanya kuda-kuda ini dipergunakan bila ingin mengekspose konstruksi kuda-kudanya. Misalkan pada bangunan yang menggunakan konstruksi tradisional atau bangunan dengan fungsi khusus seperti hotel dan resort. Kayu yang dipergunakan harus yang mempunyai kualitas bagus, lurus dan kering. Kelebihan Kuda-kuda kayu adalah aspek estetis yang tinggi dan ruang di bawah atap bisa dipergunakan. Sedangkan kelemahan adalah harganya yang relatif mahal.

Demikian sedikit ulasan tentang bermacam-macam jenis kuda-kuda. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memilih konstruksi atap.
Sumber gambar : davinong.com; decorationideas.org; endagrismunarsi.wordpress.com;
homedit.com; homeklondike.com; megratrussglobal.com; surabaya.olx.co.id


Oleh : Septana Bagus Pribadi, ST, MT
Staff Pengajar Jurusan Arsitektur FTUndip

Suara Merdeka, 12 Desember 2012

Posting Komentar

0 Komentar