Oleh Saptono Joko Sulistya
Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia Timur yang memiliki berbagai tempat wisata indah. Selama tiga hari, Senin-Rabu (20-22/3), penulis mengikuti Datsun Risers Expedition (DRE) 2 di Kota Makassar. Ekspedisi tersebut bertujuan untuk menjelajah keindahan lokasi-lokasi wisata di Provinsi Sulawesi Selatan
Ekspedisi dibagi menjadi tiga etape.Etape pertama, Senin (20/3,) menelusuri alam Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Usai sarapan di sebuah hotel di Makassar, sekitar pukul 08.00 WIT, rombongan yang berjumlah 24 mobil meluncur menuju destinasi pertama, yakni Benteng Ujungpandang atau lebih dikenal dengan nama Benteng Fort Rotterdam yang merupakan bangunan bersejarah peninggalan zaman Kerajaan Gowa.
Museum di dalam benteng dinamakan Museum La Galigo yang menyimpan aneka peninggalan manusia sejak zaman dulu. Seperti alat berburu dari zaman batu peralatan pertanian, berburu, rumah adat, hingga berbagai kapal yang digunakan oleh orang Sulawesi sejak dulu hingga kini. Miniatur kapal pinisi pun ada di museum tersebut.
Jika berkunjung ke Sulawesi Selatan, jangan lupa mendatangi objek wisata Rammang-Rammang yang terletak di gugusan pegunungan kapur (karst) di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa,
Kabupaten Maros. Menempuh jarak sekitar 40 km dari Kota Makassar, keindahan alam Rammang-Rammang begitu menggoda.
Dalam bahasa Makassar, rammang-rammang berarti sekumpulan awan atau kabut. Saat hendak memasuki desa, peserta disuguhi hamparan sawah menghijau. Di ujung persawahan ada semacam tembok dari batu alam yang sangat menawan. Jutaan tahun lalu, desa tersebut adalah dasar laut yang kembali menjadi daratan. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya ditemukan cangkang kerang laut di daerah itu.
Salah satu objek wisatanya adalah Taman Hutan Batu yang baru diresmikan pada 2015. Dinamakan Taman Hutan Batu karena di tepi Sungai Rammang terdapat taman indah yang semuanya merupakan bebatuan alami.
Untuk menuju ke taman tersebut, pengunjung harus menaiki kapal wisata yang dikelola warga sekitar. Sewa kapal untuk 7-10 orang Rp 250.000. Aneka bebatuan dengan berbagai bentuk terhampar di atas kolam dengan pemandangan yang memikat.
Surga Kupu-Kupu
Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki kapal dan menyusuri Sungai Rammang-Rammang dengan suguhan pemandangan perbukitan batu kapur serta rumah-rumah tradisional yang terletak di tepi sungai. Di sepanjang tepi sungai terdapat beberapa rumah makan terapung yang menawarkan menu aneka ikan dan udang. Objek lain yang musti dikunjungi adalah Taman Wisata Alam Bantimurung.
Perjalanan menuju Bantimurung memakan waktu sekitar dua jam dari Rammang-Rammang. Banti dalam bahasa daerah artinya air adapun murung bermakna gemuruh. Di taman itu ada beberapa tempat wisata, di antaranya Taman Kupu-Kupu, Goa Batu, dan sejumlah air terjun.
Taman itu juga dikenal sebagai surga bagi kupu-kupu. Aneka spesies kupu biasanya berkembang pada Juli hingga Oktober. Dengan tiket masuk Rp 25.000, pengunjung bisa menikmati aneka wisata. Salah satunya adalah goa batu yang teletak sekitar 800 meter dari areal parkir.
Pengunjung harus menaiki 115 anak tangga untuk kemudian berjalan menuju ke goa. Di dalam goa terdapat beberapa tempat yang oleh warga dianggap sakral. Di antaranya ada ruang untuk bersemedi, air suci yang diyakini mampu membuat seseorang akan terlihat awet muda, serta ruang yang digunakan untuk shalat oleh para sesepuh pada masa lalu.
Sulawesi Selatan juga dikenal memiliki hamparan pantai yang indah. Di dekat Kota Makassar terdapat Pantai Losari. Kalau ingin menikmati pantai yang tak kalah indah, silakan kunjungi Pantai Pasir Putih Tanjung Bira diKabupaten Bulukumba.
Dari Makassar menuju pantai tersebut, jaraknya lebih dari 250 km ke arah utara.
Perjalanan harus melintasi empat kabupaten untuk mencapai Tanjung Bira. Yaitu Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, serta Bantaeng. Dengan mobil, umumnya perjalanan bisa ditempuh sekitar 4-5 jam.
Di Tanjung Bira, hamparan pasir putih bisa dinikmati sepanjang hari. Sejumlah hotel atau resort dengan akses langsung ke pantai pun mudah ditemukan. Penginapan di sekitar lokasi harganya bervariasi, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Dari pantai, pengunjung bisa menuju ke berbagai pulau nan indah dengan kapal, di antaranya Pulau Selayar dan Pulau Liukang Loe.
Di pulau Liukang Loe, yang ditempuh sekitar 20 menit dengan kapal, wisatawan bisa menikmati keindahan pantai dengan perahu, snorkling, maupun diving.
Jopi, salah satau peserta DRE 2 asal Jakarta mengatakan, air laut sangat jernih dan terlihat hijau kebiruan sehingga apa yang ada di dasarnya bisa kelihatan secara kasat mata. Aneka ikan dan terumbu karang terlihat sangat menggoda untuk dilihat dari dekat.
“Puas snorkling, silakan merapat ke bangunan semi permanen yang berada di tengah, antara Tanjung Bira dan Pulau Liukang Loe. Ada dua bangunan, satu merupakan tempat penangkaran penyu, adapun satu lainnya yang difondasi dengan beton merupakan kolam besar yang menjadi tempat tinggal para penyu,” tuturnya.
Di kolam yang berada di tengah laut itu, wisatawan bisa menceburkan diri sembari berenang bersama penyu dan aneka ikan. Penyu-penyu di kolam sangat jinak dan bisa diajak bermain bersama.
Suara Merdeka, 2 April 2017
0 Komentar
No spam, please...