Wisata Osaka : Mengukur Kadar Cinta di Umeda Sky Building

Perahu tradisional Gozabun

Oleh Unik Agung Mumpuni
SAAT berkunjung ke bagian barat Jepang, Anda wajib menepi ke Osaka, kota terbesar ke-3 di Jepang yang terletak di wilayah Kansai. Osaka yang berada di Pulau Honshu, di mulut Sungai Yodo ini menyuguhkan beragam situs wisata yang cantik.

Dari Tokyo menuju ke Osaka, Anda bisa naik pesawat atau kereta shinkansen. Atau jika ingin memulai petualangan dari Osaka, Anda bisa naik pesawat dengan tujuan Kansai International Airport. Meski terkenal dengan situs-situs peninggalan yang eksotis, kota ini memiliki satu bangunan modern yang menjadi ikon. Jika Tokyo mempunyai Tokyo Tower dan Tokyo Sky Tree, maka Osaka mempunyai Umeda Sky Building.
Umeda Sky Building
Mungkin belum banyak wisatawan mancanegara yang mengetahui tentang gedung pencakar langit yang satu ini. Umeda Sky Building berada di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau transportasi umum, yaitu hanya sepuluh menit berjalan kaki dari JR Osaka Station atau Hankyu Umeda Station. Umeda Sky Building memiliki 42 lantai dengan ketinggian mencapai 173 meter.
Tempat ini tidak hanya memukau dari segi arsitekturnya, tetapi juga dari aneka fasilitas yang dimiliki.
Bangunan ini termasuk dalam 20 besar gedung di dunia yang dipilih oleh Dorling Kindersley, bersama dengan gedung ternama lainnya, seperti Parthenon di Athena, Koloseum di Roma, Basilica di San Marc di Venesia, dan La Sagrada Familia di Barcelona.
Satu tempat yang harus Anda kunjungi saat berada di Umeda Sky Building adalah Kuchu Teien atau floating garden. Tiket masuknya 700 yen atau sekitar Rp 80.000. Untuk mencapai tempat ini, Anda bisa naik lift menuju ke lantai 40.
Kuchu Teien memiliki atap berbentuk lingkaran sehingga pengunjung dapat menikmati panorama kota Osaka hingga 360 derajat dari berbagai sisi. Anda bisa melihat pemandangan berupa gedung-gedung tinggi dan hiruk-pikuk jalur yang menggambarkan Osaka sebagai kota besar, modern, dan sibuk.
Pada malam hari, pemandangan kota semakin terlihat indah karena gemerlap lampu. Yang istimewa, lantai Kuchu Teien bermotifkan gugusan bintang angkasa lengkap dengan efek glow in the dark yang dihasilkan dari cahaya lampu di sana.
Yang menarik, Kuchi Teien juga memiliki spot Lumi Sky Walk yang sangat diminati muda-mudi Jepang dan para pengunjung. Lumi Sky Walk berupa sebuah pelataran yang pada malam hari akan menyala berwarna-warni. Di sudut pelataran tersebut, anak-anak muda bisa menggantungkan gembok bertuliskan nama pasangan masing-masing. Mitos yang beredar, pasangan kekasih yang mengaitkan gemboknya akan memiliki cinta yang kekal.

Lift Transparan
Di Lumi Sky Walk juga terdapat bangku saling berhimpit yang dapat mengukur kadar cinta. Anda cukup duduk dan bergandengan tangan dengan pasangan, maka lampu di lantai akan berpendar secara otomatis. Semakin tinggi kadar cinta, maka nyala lampu akan semakin terang. Lampu tersebut berbentuk hati. Jika kadar cinta Anda kepada pasangan hanya seujung kuku, maka hanya akan ada satu lampu berbentuk hati yang menyala. Namun, jika cinta dan kesetiaan Anda teramat tinggi kepada pasangan, maka empat lampu yang ada di lantai akan berpendar seluruhnya secara bersamaan.
Mungkin teknologi yang digunakan untuk mengukur kadar cinta tersebut semacam sensor yang mampu mengukur kehangatan pasangan yang duduk berdua di bangku tersebut, atau mendeteksi detak jantung pasangan yang duduk.
Bagi orang yang takut ketinggian, sebaiknya berpikir dua kali untuk naik ke Kuchi Teien. Sebab, dari lantai dasar, Anda harus menggunakan lift hingga ke lantai 35. Lift tersebut terbuat dari kaca bening, sehingga Anda bakal melihat sekeliling hingga di ketinggian 173 meter.
Setelah keluar dari lift, Anda harus menggunakan eskalator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung menuju atap Umeda Sky Building. Lagi-lagi, eskalator tersebut transparan. Jadi, Anda akan serasa berjalan di langit. Namun bukan berarti Anda tak bisa menikmati fasilitas lain di gedung ini. Masih ada pilihan lain. Di lantai dasar ada taman dan air mancur buatan yang cantik. Pada malam hari, lampu-lampu menembakkan sinar laser pada air tersebut. Sehingga percikan airnya terlihat berwarna-warni.
Kastil Osaka
Selain Umeda Sky Building, kita bisa juga bisa mengunjungi ikon bersejarah Osaka, yaitu Kastil Osaka. Akses menuju ke tempat ini, Anda bisa naik Osaka Loop Line selama sembilan menit dari Stasiun Osaka dan turun di Stasiun Osakajo Koen, lalu berjalan kaki. Anda bisa naik Osaka Loop Line dengan menggunakan Japan Rail Pass.
Kastil Osaka sendiri merupakan simbol kejayaan pada era pemerintahan Toyotomi Hideyoshi, salah satu figur penegak sejarah bangsa Jepang yang dikenal sangat menyukai emas. Sehingga tak heran banyak sekali alat perang, bangunan, dan furniture yang dibangun dari emas pada masa pemerintahannya. Selain itu, Kastil Osaka juga merupakan ladang perang para bangsawan yang saling memperebutkan kekuasaan pada saat itu. Sehingga tak heran apabila kastil ini beberapa kali mengalami kerusakan akibat adanya peperangan, tetapi pemerintahan yang baru selalu melakukan perbaikan.



Perahu Tradisional
Kastil Osaka yang merupakan peninggalan bersejarah semakin ditegaskan dengan bangunannya yang tak lain adalah benteng pertahanan. Hal ini terlihat jelas dari desain bangunannya yang tinggi dan kokoh. Sebuah jembatan juga dibangun untuk menghubungkan luar parit dan bangunan utama kastil. Sungai yang berada di sekeliling kastil juga semakin memperindah lansekap ditambah hadirnya perahu wisata yang berlalu-lalang mengantar para wisatawan yang berkeliling di kawasan kastil.
Masuk area kastil, Anda akan disuguhkan dengan jalanan berbatu berupa undakan dengan pemandangan spektakuler di depan menara utama. Tempat ini juga bisa dijadikan sebagai tempat istirahat bagi pengunjung yang merasa kelelahan sembari menikmati bekal.
Perahu melewati Sungai Dotonbori
Di sini, Anda bisa naik Gozabun untuk mengelilingi kastil. Menariknya, perahu tradisional Jepang yang berwarna keemasan ini tidak akan melaju di atas laut ataupun sungai, tetapi melaju di atas parit.
Penumpang akan diajak untuk menjelajahi setiap sudut kastil selama 20 menit.
Selain Kastil Osaka dan Umeda Sky Building, tempat yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Osaka adalah Dotonbori, kawasan yang tak pernah sepi pengunjung. Ada bisa menikmati keindahan Sungai Dotonbori, terutama di waktu malam. Untuk menuju ke tempat ini, dari Stasiun Osaka, Anda bisa membeli tiket Osaka Loop Line, naik kereta bawah tanah ke Stasiun Namba atau Nipponbashi. Dotonbori tidak jauh dari sana.
Lampu neon dan obrolan dari wisatawan Taiwan dan Korea bisa jadi penanda bahwa Anda telah menginjakkan kaki di jalan yang terkenal membentang di sepanjang kanal Dotonbori. Tempat ini menyajikan pemandangan pertokoan yang menjual aneka jenis suvenir, aksesori, dan pernak-pernik, berbaur dengan restoran yang banyak menjual makanan khas Osaka, seperti takoyaki, okonomiyaki, dan ramen.
Nuansa Dotonbori dianggap berhasil dalam memadukan kehidupan para penduduk tanpa mengurangi nilai pariwisatanya. Kawasan ini menjadi semakin menarik saat memasuki malam hari, di mana kawasan Dotonbori akan bermandikan cahaya neon.
Kawasan ini juga merupakan surga street food. Aneka Kushi-katsu atau sate goreng, ada juga takoyaki yang berarti gurita panggang, dan sebenarnya adalah adonan dengan potongan tentakel gurita di dalamnya. Anda bisa merasakan takoyaki asli Jepang dengan sensasi rasa bit jahe merah, daun bawang, mayones, dan peterseli kering. Dan yang tak kalah populer adalah Tai, kue berbentuk ikan air tawar dengan citarasa tradisional kacang merah dan kentang manis.

Suara Merdeka, 8 Januari 2017

Posting Komentar

0 Komentar