Fungsi Teras Sebuah Rumah

Menurut arti katanya, teras adalah bagian dari lantai sebuah rumah yang lebih tinggi dari lantai di sekitarnya. Hampir semua rumah memiliki teras, karena sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat timur sebagai area transisi atau peralihan sebelum memasuki rumah induk.
Oleh Septana Bagus Pribadi

Desain sangat menentukan perwajahan rumah kita. Teras lah yang pertama kali terlihat sebelum memasuki sebuah rumah. Berdasarkan fungsi dan lokasinya, teras dapat dibedakan menjadi :

Teras depan.
Teras depan berfungsi sebagai ruang tamu kedua, atau bahkan ruang tamu utama bagi yang tidak memiliki area ruang tamu di dalam rumah. Tamu yang belum begitu dikenal bisa diterima di teras depan. Selain agar tidak merasa canggung dan menjaga kesopanan, menerima tamu asing di teras dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan soal keamanan. 

Teras samping atau belakang.
Teras samping dan sebagian teras belakang bersifat lebih privat daripada teras depan. Oleh karena itu fungsi utamanya adalah sebagai tempat bersantai dan berkumpul bagi seluruh anggota keluarga. Bagian yang lain dari teras belakang adalah sebagai area servis. Teras belakang juga dapat difungsikan sebagai area cuci dan setrika. Bahkan untuk rumah dengan lahan sangat terbatas, meja dapur dapat pula diletakkan di teras belakang.
Nah, setelah mengenal jenis-jenis teras di atas, sekarang kita lihat lebih jauh elemen-elemen pada sebuah
teras.

1. Atap.
Biasanya teras memiliki atap, tetapi boleh juga bila Anda memilih untuk mendesain sebagian area teras sebagai area terbuka tanpa atap. Konsekuensinya, tentu area terbuka tersebut tidak akan dapat  imanfaatkan untuk beraktivitas pada saat panas terik ataupun hujan. Atap teras bisa menjadi satu dengan atap utama bangunan ataupun menggunakan tambahan baik berupa atap datar dengan dak beton atau atap miring dengan menggunakan konsol.

2. Plafond.
Desain dan material plafond sebuah teras tentu sangat tergantung dari pilihan atapnya. Untuk atap dengan dak beton, Anda tidak perlu menggunakan plafond tambahan, cukup bagian bawah dak beton tersebut dihaluskan dengan menggunakan compound. Bila sejak awal memang direncanakan akan menggunakan atap dak beton tanpa plafond, alasi proses pengecoran dak beton dengan menggunakan multiplek, untuk mendapatkan bagian bawah dak beton yang halus. Tidak lupa persiapkan dahulu instalasi kabel untuk untuk lampu teras. Pilihlah jenis semen yang berkualitas baik dengan campuran yang tepat, sehingga proses cor dak beton bisa sekali jadi dan terhindar dari kebocoran. Pada bagian bawah sepanjang pinggir dak beton, pasanglah tali air atau nat keliling. Tali air ini untuk mencegah air merembes masuk dan menetes di area teras. Sementara itu, untuk atap teras menggunakan atap miring, gunakan tambahan plafond dan rangka plafond di bawahnya. Rangka plafond bisa menggunakan kayu atau besi hollow. Untuk bahan plafond, hindari menggunakan gypsum, karena teras adalah area dengan kelembaban yang tinggi. Anda dapat menggunakan bahan plafond dengan bahan dasar fiber-cement atau harflex yang banyak terdapat di pasaran.

3. Kolom
Kolom berfungsi sebagai penyangga atap teras. Kolom inilah yang biasanya diolah dan didekorasi untuk mendapatkan aspek estetika yang lebih baik pada sebuah teras. Kolom bisa dilapis dengan batu alam dengan tekstur dan warna yang diinginkan. Jangan lupa untuk menerapkan desain yang berbeda pada bagian bawah dan atas kolom yang merupakan pertemuan antara kolom dengan lantai dan plafond. Untuk memperoleh efek pencahayaan yang menarik di malam hari, tambahkan lampu pada kolom teras.

4. Lantai.
Lantai adalah elemen teras yang perlu mendapat perhatian khusus. Ada beberapa aspek penting pada lantai
sebuah teras :

  • Bahan penutup lantai. Pilihlah keramik yang tidak licin (unpolish) atau bahkan bertekstur, karena teras adalah area yang sangat mungkin terkena tampias air hujan dan debu jalan. Keramik dengan tekstur licin (polish) akan lebih mudah terlihat kotor dan licin bila basah.
  • Kemiringan lantai. Dengan alasan sama dengan alasan di atas, maka berilah kemiringan yang cukup pada lantai teras ke arah luar supaya tampias air hujan tidak menggenang. Berilah perbedaan 1- 2 cm antara sisi dalam dan sisi luar teras. Tidak perlu terlalu banyak, karena lantai yang terlalu miring akan tidak indah dipandang dan tidak nyaman untuk diinjak.
  • Elevasi teras. Ketinggian elevasi teras terhadap halaman sangat tergantung pada desain dan kondisi tanah eksisting. Bila tanah eksisting datar, cukup berilah perbedaan 10 s/d 15 cm dari halaman. Bila karena kondisi lahan menyebabkan teras Anda memiliki elevasi lebih tinggi dari itu, harus disediakan anak tangga / step tiap 15cm. Bila ketinggian teras Anda lebih dari 80 cm, lengkapilah dengan railing atau balustrade di sepanjang tepi teras yang berfungsi sebagai pengaman.
  • Nosing. Nosing adalah bagian sudut tepi teras. Anda bisa mengaplikasikan keramik nosing khusus di sepanjang tepi teras seperti yang biasa terdapat pada tepi anak tangga, supaya tidak licin. Untuk meminimalkan risiko bila terjadi kecelakaan, hindari nosing dengan sudut yang tajam, gunakan kuku macan yang berbentuk seperempat lingkaran dengan diameter 2cm, dengan warna yang serasi dengan warna keramik teras.

5. Perabot.

Pemilihan jenis perabot yang akan ditempatkan pada teras tentu sangat tergantung dengan jenis aktivitas yang akan direncanakan dilakukan pada teras tersebut. Perabot yang paling sering digunakan baik di teras depan atau belakang adalah sepasang kursi dan meja mungil. Supaya tidak terlalu ramai, bila memerlukan tambahan tempat duduk, gunakan stool dari gerabah yang tidak terlalu terlihat berbentuk seperti kursi. Apapun jenis perabotnya, pilihlah perabot yang terbuat dari bahan yang tahan air, kelembaban, dan panas matahari.

Demikian serba-serbi mengenai teras dan elemen-elemennya. Jangan sampai salah menata teras ya, karena teras adalah focal point pada tampilan sebuah rumah.(11)


■ Septana Bagus Pribadi STMT,
Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas  Diponegoro

Bale, Suara Merdeka, 10 Nopember 2013
Sumber gambar : rumah minimalis.com, astudioarchitect.com

Posting Komentar

2 Komentar

No spam, please...